Anton Ismael berada di jajaran atas fotografer profesional di Indonesia, ia telah melahirkan ratusan karya foto komersial dan idealis. Banyak brand nasional maupun internasional, secara khusus tertarik menggunakan selera uniknya sebagai perwakilan dari produk mereka. Anton Ismael selalu lapar untuk menciptakan kebaruan, ia memantau industri kreatif dari pinggir dan lalu menyergap segala stereotype yang lazim, ia bisa keluar tiba-tiba dengan ide-ide yang menerkam liar dan berbahaya.
Walaupun populer di industri visual, Anton Ismael malah ingin meninggalkan dunia profesional itu dan memilih untuk mengajar, berbagi ilmu dan pengalamannya kepada siapapun yang mau berkembang liar. Bukan berbagi setengah-setengah, tapi segala yang ia pahami ia bagi secara total. Ia tak bisa memendam sendiri jiwa liarnya, ada api-api semangat yang harus ditularkan, karena ia yakin masih banyak generasi muda yang lebih liar darinya, namun belum keluar dan tumbuh dari badannya. Jika itu tetap mengendap di badan bisa menjadi “kanker” yang berbahaya.
Dok. DEW Magazine. A Girl Who Fell To Earth by Anton Ismael.
Jiwa penggerak dan pendidik sangat kuat membara dalam dirinya, ia tak mau tinggal diam dengan itu, bahkan tak bisa dihentikan oleh siapapun. Ini terbukti, ia membangun Kelas Pagi selama lebih dari 18 tahun. Satu kelas fotografi gratis yang ia bentuk untuk menenangkan jiwa berbaginya. Harapan besarnya untuk sharing knowledge dan experience tak bisa dibendung. Ia merasa dasar berpikir bebas dalam berkarya harus dimiliki setiap seniman visual. Menurutnya, itu yang harus ditularkan, untuk melahirkan generasi-generasi masa depan yang memiliki keberanian penuh untuk berekspresi seliar-liarnya.
Dok. Anton Ismael for Nescafe.
Anton Ismael bisa saja fokus di industri fotografi, di mana dirinya jelas adalah seseorang yang disegani. Namun ia tetap memilih meluangkan waktunya untuk mengajar secara gratis. Itulah mengapa di tahun 2024 ia membuka Kelas Pagi Indonesia yang ambisius. Sebagai salah satu usaha untuk mendorong dan membakar semangat generasi masa kini untuk masa depan. Ia berperan penting dalam mencetak generasi produktif seniman visual yang berani melawan segala doktrin-doktrin kaku.
Dok. Anton Ismael for Gojek.
Ia men-capture, merekam masa dengan pola sudut pandang terbalik. Berani melawan arah dari setiap tuntutan sosial. Ia ingin turunkan segala kebebasan berimajinasi kepada generasi penerus dan pengisi masa depan.
Dok. Kelas Pagi.
Gaya bicaranya sistematis, ide-idenya seakan tak pernah habis dalam merespon apapun. Ia mengarsip budaya baru yang ia ciptakan bersama tim. Untuk kemudian menjadi pondasi berpikir bagi banyak orang agar memiliki rasa percaya diri yang kuat bagi siapapun yang berada dalam lingkaran sosial arus utama.
Pergerakan yang ia bangun sangatlah kompleks dan berhasil merebut hati sebagian besar kehidupan industri yang galak. Ilmu yang dibagi oleh Anton Ismael atau biasa dipanggil Pak’e (Pae) bukan ilmu ecek-ecek. Ia membagikan seluruh jiwa raga, fasilitas, dan segala teknis yang detail agar para muridnya bisa mendapatkan ilmu sepenuhnya dari praktek-praktek yang diutarakannya.
Pola ajarnya seperti Walter Lewin, seorang dosen fisika asal Belanda yang mengajar di Massachusetts Institute of Technology. Di mana ketika ia menjelaskan rumus-rumus fisika, disajikan dengan praktek-praktek yang bisa dilihat langsung oleh mahasiswanya, sehingga memudahkan siapapun untuk menangkap dan memahaminya. Tak seperti sekolah biasa yang hanya memaparkan merapal informasi.
Dok. Kelas Pagi.
Melihat cara Anton Ismael mengajar, mengingatkan kami kepada sosok Ki Hadjar Dewantara (1889-1959). Karena kami yakin, benih-benih kemahiran manusia Indonesia akan selalu bergerak, menyebar, dan menuai di dalam pribadi-pribadi yang baru dari generasi ke generasi.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Oleh karena itu, mengajar harus berpusat pada siswa.
Dok. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Strategi pengajaran yang dibagikan Anton Ismael juga berpusat pada siswa, yang mendorong siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi, lalu mengapresiasinya dengan caranya sendiri. Strategi ini biasa disebut dengan inkuiri apresiatif. Ia ingin membantu muridnya untuk mampu berpikir kritis. Sehingga mereka berani untuk bertanya tanpa rasa takut menjadi salah. Inilah konsep inkuiri apresiatif yang ditawarkan Anton Ismael.
Dok. Wikimedia Commoms. Beberapa murid dan pengurus Sekolah Taman Siswa di Yogyakarta pada 1922.
Inkuiri apresiatif adalah suatu pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Artinya perubahan yang diinginkan oleh suatu organisasi seperti sekolah atau perusahaan yang dilakukan secara bersama-sama secara kolektif oleh elemen-elemen yang ada di dalamnya. Semua berbasis pada kekuatan yang telah dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Inkuiri Apresiatif berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi (Mansyur, 2023)
Dok. Kelas Pagi.
Apa yang diyakini Pae, sejalan dengan Ki Hadjar Dewantara. Ia mensejajarkan dirinya untuk sama-sama belajar dengan murid-muridnya, membagi pengalaman hidupnya sekaligus belajar dari sudut pandang para muridnya melihat kehidupan di masa ini.
Dok. indonesianembassy.de | KHD mengajar.
Gempuran teknologi yang begitu cepat membuat Pae–dan kita semua tentu saja–mau tidak mau harus menyusuri arus itu. Ilmu-ilmu yang ia bagi juga akan tetap relevan sebab Pae percaya gagasan bahwa pendidik seharusnya aktif, relevan, kolaboratif, kolektif, dan reflektif yang bersifat “membangunkan” generasi muda dengan getaran-getaran pengetahuan yang mudah ditangkap dan dipahami.
Dengan naluri lahiriahnya sebagai putra bangsa, tanpa disadari Pae telah memperlihatkan bagaimana suatu pengajaran menjadi relevan. Ia menjaga serta merawat kemahiran leluhur dalam praktek seni, budaya dan aktivisme sosial.
Dalam mengajar, ia selalu membayangkan bagaimana jika seorang anak tidak mendapatkan kebebasan berekspresi? Sangat penting bagi Pae, bahwa pendidikan dan pola pikir kita terbentuk di lingkungan terdekat, di dalam sebuah rumah. Bukan rumah sebagai sebuah fisik tapi rumah sebagai bentuk semangat atau bentuk ruang ekspresi edukatif. Itu salah satu alasan Pae membangun ‘rumah’ di Kelas Pagi. Bagi siapapun yang berpikiran luar, sehingga mampu dan bebas mengasah imajinasi bersama-sama, berada dalam getaran untuk mampu bergerak ke depan secara kolektif serta hidup di lingkungan yang produktif. Redefinisi kebebasan itu luas, membuat Pae atau Anton Ismael percaya bahwa tempat-tempat di mana kita berada itu sangat mempengaruhi pola pikir.
Seorang seniman, dalam proses pencarian jati diri tidak bisa dilihat dalam satu fase saja. Akan tetapi itu merupakan pencarian demi pencarian yang terus-menerus dilakukan dengan berbagai koreksi diri. Meski itu adalah sebuah imajinasi.
Di sini kreativitas berperan penting untuk mengatasi berbagai problem. Bagaimana memecah permasalahan dengan solusi kreatif? Anton Ismael mengatakan bahwa harus diperluas persepsi dan langkah-langkahnya, jangan hanya logika yang mendominasi. Akan tetapi imajinasi dan intuisi yang akan menemukan jalan keluarnya. Mungkin naif bagi sebagian orang. Namun kitalah yang menentukan bahkan menggiring peradaban.
KELAS PAGI INDONESIA
Kelas Pagi Indonesia masih terus berlangsung. Satu inisiasi ambisius untuk mendidik manusia Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Merajut misi ini bagi siapapun yang memiliki pandangan terbuka. Siapapun yang ingin berperan untuk bangsa ini di masa depan. Pasti ada saja yang meremehkan ide ini. Namun Pae yakin, semua mimpi besar harus dimulai dengan hal tolol dan gila.
Dok. Anton Ismael.
Pae tak sendiri, para pendobrak juga melakukan hal yang serupa. Jika dikaitkan dengan spiritual, para penggerak ini mendapatkan pesan, wahyu atau ilham khusus, untuk disampaikan kepada khalayak luas dan wajib harus disampaikan dengan caranya sendiri-sendiri.
Dok. Anton Ismael.
Wujud ego personal terkadang memang terlihat dalam diri seorang penggerak seperti Pae. Padahal, jika dilihat dalam sudut panjang yang jauh dan luas, semua itu dilakukan untuk kemajuan peradaban dan era kejayaan Indonesia nantinya. Kelas Pagi akan terus bersinar di masa depan, dengan bibit-bibit penggerak yang ia dorong dari pinggir jurang. Apakah ilmu yang ia bagikan berharap kembali padanya untuk kepentingan personal? Mungkin iya. Tapi tidak. Ia melakukan ini semua untuk Indonesia.
Keluar tumbuh liar! Bakaarr!
Kelas Pagi Indonesia
Mental Institution.
Kelas Pagi adalah komunitas fotografi yang bergerak di bidang edukasi, di inisiasi oleh Anton Ismael, dan sudah bergerak sejak tahun 2006.
Kenapa dinamakan Kelas Pagi? karena kelas dimulai pada pukul 06.00 s/d 11.00.
Kelas Pagi menyediakan media youtube, sebagai perpanjangan tangan agar teman-teman di berbagai kota di Indonesia bisa mendapatkan ilmu fotografi yang sama dengan kegiatan offline yang mereka lakukan.
Keluar Tumbuh Liar! #Bakaarr
Pendiri :
Anton Ismael
Lokasi :
JI. Nangka | No.6 2, RT.2/RW.5, Cipete Utara, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12410
Youtube :
Kelas Pagi Channel
Media Sosial :
@kelaspagi.jkt
Penulis Jagarawat